Wednesday, October 12, 2011

stand up girl!


well, i think that something really wrong in my life
and i'm so depressed because of this
but i know there is always a start line everytime i failed doing something
good luck everyone!!!!
fighting! \(^__^)/
you know, it's all about making your dreams come true :)
stand up girl!!



Wednesday, October 5, 2011

lagi sarap :P


can i hope a real true romantic love story?
am i weird to hope something like this?
am i strange?
i let you think like that cause i don't care
i just want to find a real true romantic love story 
a soulmate that is really destined for me
an amazing imagination that i dream of
a sweet word that probably comes from you
don't know what to do, but really hope that you will be the last
don't know when i will meet you, but really hope that it will be one of the greatest time in my life
eventhough nothing's in the world that will last forever
can't i hope a real true romantic love story?
and a happy ending ever after of course :)


NB :
maaf, lagi2 dengan grammar yang sangat kacau, mungkin grammarnya ilang, sudah terbang melayang dan meliuk-liuk bersama burung hantu di kegelapan malam XD *sambil lirik adek kedua hihihihihi

review - cin(T)a


Tittle : CIN(T)A 
Country : Indonesia 
PRODUKSI: Moonbeam Creation dan Sembilan Matahari Film
PRODUSER: M.Adi Panuntun, M.Budi Sasono
EXECUTIVE PRODUSER: Roland Samosir, Kathleen Lee
DIRECTOR: Sammaria Simanjuntak
PEMAIN: Sunny Soon, Saira Jihan


"Why do You create us differently if You only want to be worshipped in one way?"






Cin(t)a adalah sebuah film yang digarap komunitas indie. Menyentuh persoalan yang cukup sensitif, namun dikemas secara humanis. Menyuarakan toleransi dan perdamaian yang indah.

Bandung, Agustus 2000. Cina (Sunny Soon) berhasil masuk sebagai mahasiswa jurusan Aritektur di salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Bandung. Kehidupan ekonomi keluarganya kurang dari cukup sehingga memaksanya untuk berusaha mencari pekerjaan sampingan sebagai pegawai refleksi di Healthy Spa dan mendaftarkan beasiswa untuk menambah uang sakunya. Sesuai dengan namanya, Cina berasal dari Suku Tionghoa yang tinggal di daerah Sumatera Utara. Dia bercita-cita untuk menjadi seorang Gubernur Tapanuli ketika kelak Tapanuli berdiri sendiri menjadi sebuah provinsi.
Selama menjalani orientasi mahasiswa baru, Cina bertemu dengan seorang wanita cantik yang berprofesi sebagai bintang film dan sekaligus seniornya di kampus. Dialah Annisa (Saira Jihan), mahasiswi tingkat akhir yang kuliahnya terhambat karena kariernya di dunia film.
Sudah tiga kali tugas akhir Cina ditolak Annisa, lantaran karyanya kurang sempurna dan jauh dari yang diharapkan akibat idealisme yang dipegangnya. Masalah tersebut didorong juga karena Annisa masih belum menerima pernikahan kedua Ibunya setelah sepeninggalan Ayah kandungnya. Di kampus, Annisa selalu diperguncing teman-temannya termasuk Cina, karena IP (Indeks Prestasi)nya hanya 2,1 dan tugas akhirnya yang bermasalah.
Annisa dan Cina selalu bertemu di waktu dan tempat yang tak terduga. Cina pun tertarik dengan desain rancangan Tugas Akhir Annisa yang selalu ditolak oleh dosennya dan Cina pun bersedia membantu Annisa untuk menyelesaikannya. Dari situ lah pertemuan mereka semakin sering dan hubungan mereka semakin dekat.
Dalam Film ini, sutradara Sammaria Simanjuntak, mencoba menyorot kehidupan religi masing-masing karakter. Cina yang rajin pergi ke gereja dan Annisa, seorang artis yang tidak pernah meninggalkan sholat.
Kehidupan mereka sehari-hari pun terus bergulir dengan diisi berbagai diskusi mengenai perbedaan agama mereka. Pergulatan pendapat yang dikemas dengan diskusi yang santai dengan tanpa memunculkan konflik. Dari masalah apa yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan oleh Islam maupun Kristen.
Pada tahun itu, perayaan Idul Fitri dan Natal saling berdekatan. Sebagai dua orang sahabat yang saling toleransi, Cina membantu Annisa membuat ketupat pada saat Idul Fitri, dan begitu pun sebaliknya, Annisa membantu Cina menghias pohon Natal.
Bersama dengan penulis naskah Sally Anom Sari, Sammaria merancang karakter, setting, dan dialog yang sederhana dan mengusik kesadaran masyarakat penuh warna di Indonesia. Dialog-dialog yang dipakai dalam  film ini terbilang cukup berat dan masih bersentuhan dengan agama. Ini terlihat pada dialog antara Cina dan Annisa mengenai siapa pendamping mereka kelak. Annisa sudah dijodohkan Ibunya dengan seorang keturunan beragama Islam. Sedangkan Cina ingin istrinya kelak mencintai Tuhannya lebih dari dirinya.
Rasa emosi kemudian muncul ketika Cina dan Annisa memperdebatkan masalah pengeboman gereja-gereja di Indonesia pada Hari Natal. Cina memutuskan untuk mengambil beasiswanya dan pergi ke Singapura. Cina merasa kehadirannya sebagai orang Kristen tidak akan diterima di Indonesia apalagi bila menjadi seorang pemimpin, karena dia menyadari bahwa mayoritas orang Indonesia adalah muslim.
Sammaria, mencoba menghadirkan warna Indonesia dengan menyisipkan simbol-simbol yang berkaitan dengan nasionalisme dalam filmnya. Lihatlah,  ada bendera Indonesia, Burung Garuda yang merupakan lambang Negara Indonesia, ciri kebudayaannya Indonesia lainnya seperti boneka wayang dan adat istiadat pre-wedding suku Jawa yang digambarkan pada saat Annisa melakukan prosesi mandi kembang sebelum menikah.
Film ini pun dikemas secara kreatif di mana beberapa scene testimoni dari beberapa pasangan suami istri yang berbeda agama yang menjelaskan keharmonisan mereka walaupun hidup dengan memegang keyakinan masing-masing.
Dalam pengemasannya, Sammaria menggunakan dua konsep sinematorafi. Pertama, mengingat keberadaan Tuhan sangat subjektif pada setiap orang, Sammaria meletakkan penonton pada ‘sudut pandang Tuhan’. Huruf T yang terselip di antara kata Cin(T)a, yang jadi judul film, merujuk pada Tuhan. 
Reaksi penonton pada film mencerminkan persepsi penonton itu sendiri tentang Tuhan. Kedua, Sammaria menggunakan konsep ‘dunia hanya milik berdua, yang lain di off-frame’. Karena ketika kita jatuh cinta, dunia serasa milik berdua. Ini terlihat dari awal hingg akhir, peran dan dialog hanya dilakukan oleh Cina (Sunny Soon) dan Annisa (Saira Jihan), walaupun ada juga dialog dari pemeran lain tetapi mereka tidak diperlihatkan atau ada suara tapi tak diperlihatkan wajahnya.
Sammaria lagi-lagi mampu membawa pesan damai, ketimbang memperdebatkan konflik horizontal yang tak pernah berujung, ia berhasil membangun sebuah pesan perdamaian, yang selama ini diidam-idamkan. 
Sammaria mengharapkan, dengan film ini, segala konflik horizontal dan perbedaan agama di Indonesia dapat diselesaikan dengan tenang dan damai, bukannya dengan kekerasan sehingga bisa didiskusikan dengan baik. 
Meski film cin(T)a  digarap oleh komunitas indie, namun kehadirannya sempat  mendapat apresiasi di sejumlah kalangan masyarakat Inggris. Film ini  sempat diputar di National Film Theater-British, Film Institute London pada 29 Mei 2009 lalu, dan berkeliling ke beberapa kampus di Inggris.
Di Indonesia, cin(T)a juga sempat ditayangkan pada Jogja-Netpac Asian Film Festival 2009 dan menjadi film penutup Indonesia Film Festival 2009 di Melbourne, Australia. Film ini akan ditayangkan di Blitmegaplex mulai 19 Agustus 2009.
(dikutip dari : http://entertainment.kompas.com)

review - suck seed




Tittle       : Suck Seed
Genre     : Comedies, Romance
Country  : Thailand
Release   : 15/04/2011
Pemain : Jirayu La-ongmanee, Patchara Jirathiwat, Thawat Pornrattanaprasert, Natcha Nualjam
Sutradara : Chayanop Boonprakob












Just like ourselves. Never do a right thing. Hurt. Always lost.
Nobody care of. Have to stay with pain.Fail to court.
Always the last one. Always doing shit. Damn Shit. So suck!
Nevermind we'll walk forward. There has a hope waiting
Maybe born to be a loser, but not born to be weak
A little bit, have to get a little bit
Even if it still suck, life is suck, then we will suck together
The life needed to try a bit, it maybe good for a bit
Even we suck, life so suck. If it suck we'll suck together
Suckseed, Suckseed, Suckseed!!!!!


Oke, teenage sweet movie comes from Thailand again XD.. I don't know, but this movie just inspire me a lot..!!! Tapi bukan dari ceritanya, melainkan lebih kepada cara pengemasan film ini.. Movie ini kayaknya cocok banget ditonton ama adek saya yang masih remaja hahahaha... Masalahnya antara penting-ga penting gitulah, bener-bener berasa masalah remaja banget :D
Movie Thailand kali ini masih bercerita tentang kehidupan remaja yang tentunya tidak ketinggalan dengan bumbu cinta, persahabatan dan mengejar mimpi... :D

sinopsis ::

Ped adalah seorang anak laki-laki yang sangat culun, saking kupernya dia tidak bisa menyanyikan sebuah lagu pun sewaktu pelajaran menyanyi karena dia memang tidak pernah tahu satu jenis lagu pun. Sewaktu disuruh menyanyi di depan oleh gurunya, Ped dibantu oleh Earn, gadis kecil cantik yang mempunyai pengetahuan banyak tentang musik. Keluarga Earn memang mempunyai usaha toko kaset sehingga tak heran jika dia mendengarkan banyak lagu dan begitu menyukai musik sampai-sampai bercita-cita untuk menjadi seorang musisi. Ped sangat terpesona dengan kepiawaian Earn ketika menyanyi di depan kelas dan tanpa sadar telah jatuh cinta pada Earn (cinta monyet :D)
Ped memiliki sahabat sejak kecil bernama Khung yang merupakan anak kembar, kembaran Khung bernama Kae. Khung juga berambisi ingin menjadi seorang musisi sedari kecil dan sangat hobi membawa gitarnya kemana-mana.
Earn kemudian meminjami Ped kaset salah satu lagu kesukaannya dengan harapan agar Ped bisa menyanyikan lagu yang dia nyanyikan sewaktu menyanyi di depan kelas. Ketika tahu bahwa Earn ternyata akan pindah ke Bangkok. Ped pun berusaha mencoba untuk menyanyikan dan memainkan lagu itu dengan gitar pinjaman dari Khung. Hasil nyanyiannya dia rekam di kaset untuk diberikan pada Ern. Sayangnya ketika hendak mengembalikan kaset tersebut, waktu sudah terlalu malam sehingga toko kaset Earn sudah ditutup dan akhirnya Ped nekat menelepon ke rumah Earn. Ayah Earn lah yang mengangkat telepon dan karena Ped takut pada suara ayah Earn, Ped mengaku bahwa dia adalah Khung pada ayah Earn.
Esok harinya ketika Ped ingin mengembalikan kaset tersebar gosip bahwa Khung menyukai Earn karena insiden telepon malam-malam yang sebenernya dilakukan oleh Ped. Earn pun sangat marah pada Khung. Ped yang terlalu takut untuk mengakui kejadian yang sebenarnya pun akhirnya tidak jadi mengembalikan kaset pinjaman kepada Earn.
Ped remaja dan Ped kecil... mirip banget >,<
Ketika beranjak remaja, Kae, saudara kembar Khung lebih sukses bermain musik. Sedangkan Khung malah masih dalam tahap pencarian jati diri dengan mencoba ini itu. Hingga tiba-tiba Earn kembali bersekolah bersama mereka. Kemudian tiba-tiba Khung pun ingin kembali bermain musik. Pada awalnya mereka membentuk band hanya bertiga yaitu Khung, Ped dan X. X adalah salah satu pemain basket yang mereka rekrut untuk menjadi pemain drum. Sedangkan Khung sendiri memegang gitar dan merangkap sebagai vokal dan Ped sendiri bermain bass. Ketika Khung tahu bahwa Earn ternyata lihai bermain gitar, maka Khung pun merekrut Earn. Band mereka kemudian mengikuti perlombaan penghargaan band tingkat sekolah karena Khung telah kelepasan saking emosinya terhadap band saudara kembarnya Kae yang lebih diperhatikan oleh sekolah. Dan sejak saat itu dimulailah latihan band mereka di studio kecil yan mereka buat sendiri di rumah X dan mereka mulai disibukkan dengan menulis lirik lagu tanpa kata 'cinta' karena lagu yang mereka tulis tersebut akan dimainkan ketika acara perlombaan.

Ped tetap menyimpan cinta terpendamnya terhadap Earn dan sudah berniat mengubur cintanya ketika Khung berkata jujur bahwa dia menyukai Earn. Malahan Khung yang juga mulai menyukai Earn tersebut berani menyatakan cintanya terlebih dahulu. Ketika Earn menolak Khung, ternyata kejadian yang sama juga dialami X. Hatinya hancur berantakan ketika keduluan memberikan kado panda lucu pada gadis idamannya Som. Dalam nuansa patah hati, ketiga pemuda itu pun pergi ke Bangkok naik kereta. Setelah perjalanan dari Bangkok tersebut mereka mempunyai resolusi sendiri-sendiri dan berniat untuk mengejar mimpi mereka untuk menang dalam penghargaan band tingkat sekolah yang finalnya akan diselenggarakan di Bangkok. 

Band Kae juga mengalami konflik internal. Salah satu gitaris merangkap vokalisnya dipecat, dan akhirnya Kae merekrut Earn sebagai penggantinya. Khung semakin marah dan semangat membentuk band sendiri. Dari alasan itulah timbul ide tentang nama band yang yang semula bernama 'Khung and Friends' menjadi 'Suck Seed' dengan tema lagu yang tidak lagi mengangkat tentang cinta namun lebih kepada persahabatan. Dengan filosofi bahwa walaupun semuanya menyebalkan, tetapi mereka tetap akan menjadi sukses. Earn sendiri ternyata juga menyukai Ped. Setelah dipancing-pancing, mereka pun menjalin hubungan diam-diam.
Nama 'Suck Seed' timbul dari filosofi luar biasanya si Khung :D